Sabtu, 17 Desember 2011

7 Langkah Memulai Usaha Baru

Tak sedikit orang, bisa jadi Anda diantaranya, yang selalu berpikir bahwa memulai usaha yang harus disiapkan adalah dana sekian puluh juta. Sepuluh juta untuk sewa kantor, sekian juta untuk beli meja kursi, sekian juta untuk komputer dan alat kantor, serta sekian juta untuk gaji karayawan. Apabila demikian yang harus Anda siapkan, niscaya Puspo Wardoyo tidak akan memiliki rumah makan ayam bakar Wong Solo yang kini tersebar jaringannya di berbagai kota sederhana. Mungkin pula Bob Sadino tak akan memiliki Kemchick, ia pun memulainya dengan menjalankan telur dari rumah ke rumah. Sebagian pengusaha sukses yang saat ini sering muncul di media adalah mereka yang memulainya dari langkah yang sederhana dan nyaris tanpa modal berbentuk uang tunai.

1. Memahami Usaha Kecil
Tak sedikit orang, bisa jadi Anda diantaranya, yang selalu berpikir bahwa memulai usaha yang harus disiapkan adalah dana sekian puluh juta. Sepuluh juta untuk sewa kantor, sekian juta untuk beli meja kursi, sekian juta untuk komputer dan alat kantor, serta sekian juta untuk gaji karayawan. Apabila demikian yang harus Anda siapkan, niscaya Puspo Wardoyo tidak akan memiliki rumah makan ayam bakar Wong Solo yang kini tersebar jaringannya di berbagai kota sederhana.
2. Memulai Dari Cita-cita Bukan Modal
Sering kali orang tidak percaya bahwa usaha atau bisnis bisa dimulai tanpa harus mengeluarkan modal dalam bentuk uang tunai. Sangat banyak bukti bahwa seorang yang tidak punya bisa memulai usaha. Kewirausahaan ditandai dengan kemampuan seseorang untuk terus melangkah dengan modal seadanya. Wirausahawan bisa menggali modal dari pihak lain secara langsung maupun tidak langsung. Jiwa kewirausahaan adalah jiwa yang mampu menciptakan nilai tambah dari keterbatasan. Hakekatnya modal tidak harus dalam bentuk uang otak Anda yang kreatif adalah modal utama untuk memulai usaha.
3. Memilih Bentuk dan Lokasi Usaha
Banyak orang mengira, untuk memulai usaha, pertimbangan utama adalah produk yang paling menguntungkan dan risikonya kecil. Ketahuilah bahwa ada banyak fakta yang akan membuat Anda layak merenung ulang. Simak berikut ini.
1. Pada umumnya semua jenis barang memiliki peluang mencetak keuntungan dan keinginan. Misalnya, Anda mengira bahwa warung makan padang lebih untung dari warung tegal. Persoalannya, jika warung makan padang Anda tidak laku, bisakah Anda untung? Sejak pertengahan 1990-an banyak orang berbondong-bondong membuka bisnis IT (information Technology). “ini adalah bisnis masa depan”, kata mereka. Mengapa selanjutnya bisnis tersebut rontok? Salah satu soalnya adalah pembelinya belum banyak. Sebaliknya banyak orang menjalankan bisnis yang tampaknya sepele, ternyata memberi keuntungan yang memadai, misalnya barang bekas, sampah, dan limbah pabrik. Jadi, permasalahannya bukan pada jenis produk, tetapi pasarnya.
2. Sebagian besar usaha mengalami kebangkrutan bukan disebabkan oleh persaingan, melainkan oleh kekurangmampuan mengelola SDM. Banyak perusahaan bisa tumbuh cepat, kemudian bangkrut.
3. Ada orang yang mengira jika bisnis dimulai dengan hobi akan melaju pesat. Faktanya tidak selalu begitu. Hobi memang membantu Anda untuk mengetahui seluk-beluk kegiatan yang terkait dengan hobi tersebut. Namun, ketika hobi menjadi bisnis, Anda perlu mencermati pola jual-beli yang layak agar bisa menguntungkan usaha Anda.
4. Menjual barang yang murah belum tentu laku. Ini adalah soal nilai yang akan diterima pembeli. Banyak barang yang sangat mahal lebih laku dari pesainganya yang menjual lebih murah.
5. Banyak orang ingin memulai usaha yang belum dilakukan orang lain. Padahal dengan membuka usaha baru yang belum dilakukan orang lain, berarti Anda harus melakukan investasi uang dan waktu yang lebih besar untuk meyakinkan konsumen bahwa produk yang Anda jual bermanfaat bagi konsumen.
Dengan melihat fakta tersebut, Anda kini mendapat gambaran bahwa apabila
sewaktu-waktu mendapat tawaran bisnis yang untungnya sangat tinggi. Jadi, bagaimana cara Anda memilih bisnis yang baru detekuni? Beberapa langkah yang layak Anda ambil sebagai berikut:
1. Carilah sesuatu yang menyenangkan Anda. Makanan, pendidikan, perbankan, dll. Tidak usah Anda pikirkan kegiatan itu menguntungkan atau tidak, yang penting Anda memilih sesuatu yang menyenangkan.
2. Pasarnya bagaimana? Jika telah mengumpulkan kegiatan yang menyenangkan, Anda bisa memulai memilih dan kegiatan menyenangkan yang pasarnya benar-benar bagus.
3. Jika Anda sudah memilih dengan hati yang bulat, selanjutnya carilah informasi tentang pesaing Anda. Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas pesaing maka Anda bisa mengukur kemampuan Anda mengembangkan usaha.
Memilih Lokasi Usaha
Dalam teori marketing mix (bauran pemasaran), ada 4 hal utama pemasaran, yakni product, price, place, dan promotion, disingkat 4P. Anda harus memiliki kemampuan meramu 4 hal tersebut agar bisa sukses. Jika Anda sudah dapat menentukan produk yang akan dijual maka Anda harus bisa menentukan 3 hal lainnya, yakni harga, lokasi, dan promosi. Produk bermutu tanpa disertai promosi dan harga yang pas akan menyulitkan perkembangan usaha Anda. Place berarti lokasi kantor dan distribusi yang membuat konsumen mudah membelinya. Semakin sulit lokasi dijangkau oleh konsumen maka dibutuhkan promosi yang banyak.
4. Memasarkan Produk Dengan Praktis
Nyawa dari suatu usaha adalah pemasaran. Sebagus apa pun produk yang akan Anda pasarkan, jika produk itu tidak laku, tidak ada artinya bagi perusahaan Anda. Para pengusaha sukses pasti tahu calon pelangganya atau dalam bahasa marketing adalah target market. Bukan hanya target umum, melainkan dirinci, misalnya kalangan muda umur 20-25 tahun, pendidikan sarjana, penghasilan lebih dari Rp 2 juta perbulan, dll. Dengan mengenali calon pelanggan maka Anda akan lebih mudah melakukan teknik promosi agar mereka tertarik membeli produk yang dijual.
“The greatest money making secret in the history is giving”, demikian kata salah seorang guru bisnis dunia. Untuk mendapatkan uang, cara paling mudah adalah memberi. Memberilah sesuatu ke orang lain maka Anda akan mendapatkan sesuatu. Sebagai contoh, Anda ingin membuka warung soto. Mulailah promosi dengan memberi contoh makanan ke target pembeli. Jika itu terlalu berat, buatlah promosi “beli soto gratis teh manis”, atau jus buah atau apa yang Anda bisa berikan. Dengan memberikan sesuatu kepada calon pembeli, Anda akan mendapatkan pembeli.
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat pembeli menjadi pelanggan seperti berikut:
1. Paket keanggotaan dengan diskon khusus
2. Minta masukan dan saran tentang pelayanan Anda ke pembeli yang sudah beberapa kali datang.
3. Buat promosi bonus misalnya “beli 10 gratis 1”.
4. Membuat garansi
Pelayanan berbentuk garansi sangat lazim pada usaha-usaha berbasis tekhnologi, seperti TV, radio, telepon seluler, kulkas, dan AC Jasa reperasi juga akan memuasakan konsumen Namun, sebenarnya hampir semua usaha bisa memberikan garansi. Misalnya, pelayanan di rumah makan memberikan garansi jika dilayani lebih dari setengah jam, pembeli tidak usah bayar.
5. Merekrut dan Mengelola Karyawan
Aset terpenting dalam perusahaan ada 3, yaitu pertama SDM, kedua adalah SDM, dan ketiga adalah SDM atau karyawan dalam usaha. Sebelum merekrut karyawan, terlebih dulu Anda perlu menentukan kriteria karyawan yang akan direkrut.Jika kriteria sudah disusun maka selanjutnya Anda perlu mencari calon karyawan sebanyak-banyaknya.
6. Melakukan Promosi yang Praktis
Seorang pelaku usaha yang sukses selalu mengupayakan bahwa setiap uang yang keluar akan bisa kembali lagi dalam jumlah yang banyak. Kegiatan promosi adalah termasuk kategori mengeluarkan uang yang bisa kembali dalam jumlah lebih banyak.
Hakekat promosi adalah mengkomunikasikan nilai tambah kepada orang yang tepat, dalam jumlah banyak, dengan cara yang tepat. penting sekali bahwa Anda tidak salah memilih calon konsumen. Calon konsumen Anda memilki variasi, baik dari segi penghasilan, gaya hidup, umur, jenis kelamin, tempat tinggal, dan lain-lain.
7. Mengelola Keuangan Sistem Keuangan
Jika pada tahap awal, aliran uang melalui tangan Anda sendiri dengan catatan seadanya maka tahap selanjutnya Anda harus memilki catatan keuangan yang memadai sebagaimana layaknya perusahaan. Untuk itu dibutuhkan arus kas. Arus kas sangat penting untuk mempertahankan bisnis agar berjalan normal. Dalam suatu usaha, harus membiayai pengeluaran rutin seperti gaji, listrik, telepon, sewa kantor, dan transportasi.
Perkiraan arus kas adalah rencana yang menunjukkan berapa kira-kira uang yang masuk (penerimaan kas) dan berapa yang keluar (pembayaran kas) dari bulan ke bulan dalam jangka pendek. (Sapto Nugroho12115699/12.1B.24)
Sumber : Bambang Suharno, Langkah jitu memulai bisnis dari nol, Penebar Swadaya

Tidak ada komentar: