Kamis, 22 Desember 2011

Cara agar Bisnis Stabil di Masa Krisis



Bagaimana sebuah bisnis bisa dikatakan stabil? Menurut Anna Hipkis, seorang ahli dan juga author buku terkenal Small Business Health Check, mengatakan ada tujuh area yang mencerminkan kesehatan sebuah bisnis.

Kita akan langsung lakukan health check, seperti dokter untuk bisnis anda. Jika anda menjawab Ya minimum 5 dari 7 pertanyaan ini, maka bisnis anda bisa dikatakan sehat.

  1. Apakah anda merasa puas dengan keseimbangan hidup antara bisnis, keluarga dan kesehatan anda?
  2. Apakah anda memiliki mentor yang secara rutin memberi anda masukan tentang bisnis anda dari kacamata yang netral?
  3. Apakah saya dengan senang hati menghadapi masalah-masalah di bisnis saya, bukan menghindari dan bersungut-sungut?
  4. Apakah profit dan cash anda terus bertumbuh dari tahun ke tahun minimum 20%?
  5. Apakah anda sudah memiliki rencana yang matang jika suatu hari bisnis anda menghadapi krisis?
  6. Apakah anda memiliki hubungan yang baik dengan investor, jika ada?
  7. Apakah anda memiliki mentor yang memberi anda feedback pada saat anda didalam situasi krisis?
Apa hal-hal yang harus anda perhatikan agar anda bisa menciptakan bisnis yang stabil. Ini menurut Anna Hipkis, dalam buku Teach Yourself Small Business Health Check. Ada lebih dari 20 business health check antara lain bagaimana menciptakan stabilitas bisnis.

Tujuh ciri bisnis yang memiliki stabilitas jangka panjang antara lain:

1. Bisa membagi waktu antara keluarga , bisnis, dan kesehatan
Kelebihan dari pengusaha yang memiliki bisnis yang stabil adalah kemampuan mereka dalam mengelola waktu. Mereka tidak percaya dengan time management, mereka memiliki self management. Waktu tidak bisa di atur, semua orang memiliki waktu 24 jam, namun berapa banyak waktu yang menjadi produktifitas tergantung dari self management seseorang.
Self mastery di mulai dari adanya visi, goal dan why mastery. Dengan demikian mereka mudah melakukan pengelolaan waktu.

Sebab ketidakseimbangan ini sederhana, owner menghabiskan waktu untuk menjalankan bisnis bukan menghabiskan waktu untuk membangun bisnis.

Ada seorang pengusaha yang saat liburan masih memikirkan pekerjaan. Badannya ada di Bali, pikirannya ada di Jakarta. Tidak ada ketenangan.

Tiga tips mengelola waktu secara efektf:
• Miliki Self mastery, disiplin, Kerja keras, Keinginan untuk belajar dan berpikiran terbuka
• Kuasai Delegation mastery, meliputi kemampuan untuk memberi goal yang terkendali. Tidak semua orang memiliki kemampuan delegasi yang efektif. Serta memantau hasil yang dilakukan oleh team anda
• Planning Mastery. Ini satu hal yang sangat penting. Jika anda gagal membuat rencana, berarti anda merencanakan untuk gagal.

Mereka sadar bahwa waktu adalah aset yang paling berharga, karena uang bisa dicari, waktu tidak bisa kembali.

2. Memiliki mentor yang melihat bisnis dari luar lapangan
Seorang mentor adalah orang yang secara konsisten memberikan masukan tentang bisnis anda. Mereka adalah dokter, sparing partner, tapi juga teman yang bisa anda percaya. Mereka sudah melewati masa-masa yang anda lewati. Anda juga mendapat leverage karena mereka memiliki pengetahuan dari berbagai industri yang bisa di pelajari oleh industri anda.

Bagaimana Mc Donald sampai mengadopsi taman kanak-kanak di dalam resto.Bagaimana toko roti yang dulunya tidak memperlihatkan dapur, sekarang dibuat seperti pasar Swalayan. Bagaimana pelatih olah raga di adopsi menjadi pelatih bisnis. Dan masih banyak lagi, hal ini terjadi karena adanya proses mentoring, diskusi panjang dengan orang-orang yang sangat kompeten dengan bidang bisnis.

3. Menikmati kemenangan dan kegagalan di bisnis
Ini menarik, siapa pebisnis yang mau gagal? Jawabannya 'semua'! Karena pebisnis yang tidak mau gagal, tidak bertahan lama karena tidak banyak pengalaman.

Jika ada dua pilihan antara resiko besar dan kecil mana akan dipilih seorang great entrepreneur? Resiko terbesar... Resiko besar=reward besar. Reward dalam bentuk uang hanya salah satu dari resiko. Bentuk reward bisa dalam berbagai bentuk:
1. Reward bisa berupa pengalaman
2. Reward bisa berupa pelajaran
3. Reward bisa berupa pertemanan
4. Reward bisa berupa uang
5. Reward bisa berupa spiritual enlightment

Semua reward di atas tidak pernah terjadi jika anda tidak 'TAKE RISK' ..

Jika anda mengambil resiko terkecil, anda mendapat reward terkecil. Kuncinya ternyata ada pada permainannya bukan hanya hasilnya.

4. Memiliki profit yang tumbuh secara gradual minimum 20% setiap tahun

Bisnis yang tumbuh terlalu cepat sering mengalami kendala dengan fondasi bisnis, seperti keuangan, operasional dan sales and marketing. Perhatikan proses kerja bisnis anda, apakah operation sejalan dengan marketing, marketing dengan finance, finance dengan purchasing.

Pertumbuhan sangat penting,anda boleh cut cost tapi ada dua hal yang tidak boleh di potong:

Pertama, biaya pemasaran. Marketing expenses harus terus jalan, pemasaran ini membuat omset anda bertambah secara konsisten.

Kedua, biaya pendidikan. The more knowledge you have, the easier your job become. Semakin pandai, semakin mudah pekerjaan anda.Investasi leher ke atas daripada leher ke bawah.

Roda dunia berputar, anda bisa diatas, bisa di bawah. Saat anda di atas pelajari hal-hal yang ada di bawah. Saat anda di bawah, pelajari hal-hal yang ada di atas.

5. Memiliki emergency plan di saat krisis
Mereka adalah Nahkoda handal,selalu bisa mengantisipasi masalah. Nahkoda mengantisipasi badai dengan memiliki peta perjalanan. Selain peta di miliki, mereka juga memiliki indikator-indikator yang memberikan lampu merah-kuning atau hijau.

Mereka tidak menunggu timbulnya krisis baru membuat rencana, mereka membuat rencana menjaga-jaga jika terjadi krisis.

Contoh sederhana. Dua tahun lalu saya melatih seorang pemilik bisnis motor bekas. Selama enam bulan terjebak persaingan harga, dari penjualan motor 200 sebulan merosot menjadi 70 motor. Tahun 2008 kita membuat financial plan, dengan goal memiliki cash reserve positif dari operasional. Mulai dari pemangkasan tujuh divisi menjadi 4 divisi. Hari ini bisnis ini mendapat 4 penghargaan dengan revenue terbesar, pengelolaan keuangan yang terbaik dan siap menghadapi krisis.

Beliau menerapkan Balanced Scorecard sederhana sehingga tidak terkecoh dengan situasi pasar atau berita media masa. Plannya sangat terarah dan terukur. Bagaimana dengan anda?

6. Memiliki hubungan yang baik dengan share holder, investor, dan principal
Hubungan baik ini terbina karena saling menguntungkan. Investor dan principal adalah orang-orang yang menginginkan anda maju, berkembang dan mencetak profit sebanyak-banyaknya. Anda membutuhkan investor karena mereka memberi peluang untuk mempercepat pertumbuhan dengan kapital investment.

Saat ini banyak investor yang tidak puas dengan performance bisnis mereka, principal mencari jalan untuk mencari pengelola baru. Karena tidak menguntungkan, tapi yang terutama adalah karena tidak align. Seberapa align anda dengan investor dan principal anda?

7. Memiliki mentor yang memberi ide secara konsisten di saat krisis
Mentor bisa melihat hutan dari atas pohon. Mentor adalah dokter bisnis yang memberi anda second expert opinion tentang bisnis anda.

Karena anda memiliki mentor, maka navigasi bisnis anda akan semakin jelas. Bayangkan, sebuah bisnis yang sedang di landa krisis kadang tidak bisa berpikir secara jernih. Karyawan kalang kabut, panik, saling memikirkan diri sendiri dan pandangan menjadi kabur. Bagaimana dengan fokus bisnis anda?

Ketika anda sibuk bermain di dalam lapangan, anda tidak bisa melihat strategi yang paling efektif. Keberadaan seorang mentor yang memperhatikan permainan, strategi kompetitor, kinerja karyawan bahkan mental dan semangat dibangun secara dramatis.

Maka keuntungan bisnis yang memiliki mentor akan lebih stabil, seperti memiliki dokter pribadi. Saat ini dokter pribadi menjadi lebih murah karena beliau tahu betul kondisi kesehatan anda luar dalam.

Jika bisnis yang stabil memiliki mentor, bagaimana dengan anda?

Tanti Irawati / 18111489 / 12.1F.24




Tidak ada komentar: