Selasa, 13 Desember 2011

Siklus Hidup Sistem (2)

Siklus hidup system adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan system atau subsystem informasiberbasis computer.(SDLC) dan sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaam system.
SDLC merupakansuatu aplikasi dari pendekatan system berbasis computer.SDLC (System Development Life Cycle) adalah ungkapan meliputi perencanaan,analisa,desain,dan impementasi dari siklus hidup system dan sering disebut juga waterfall.
Pola daur hidup pengembangan system dapat menggunakan beberapa model.adapun tahap pengembangan system yang umum digunakan sebagai berikut:
1.Planning
2.Analysis
3.Desigen
4.Implementation
5.Use
Tahapan tahapan dari siklus hidup system.
-Tahap Perencanaan
-Tahap Analisi
-Tahap Rancangan
-Tahap Penerapan
-Tahap Penggunaan
Kelima tahap itu dinamakan dengan siklus hidup pengembangan system (system development life cycle-SDLC).
Siklus Hidup System yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi,dibantu oleh manajer dari analisi system,pemrograman dan informasi.Namun kecenderungan saat ini meletakan tanggung jawab pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah.
Ketika system memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi,direktur utama atau komite eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya.ketika lingkup system menyempit dan folusnya lebih oprasional kemungkinan besar kepeminpinan akan dipegang oleh eksekutif tingkat yang paling rendah,seperti wakil direktur utama,direktur bagian administrasi,dan CIO.

Komite Pengarah SIM (Steering Committee MIS-SC MIS)
Banyak perusahaan membuat suatu Komite khusus,dibawah tingkat Komite eksekutif,yang bertanggung jawab atas pengawasan seluruh proyek system.Jika tujuan komite tersebut adalah memberikan petunjuk,pengarahan dan pengendalian yang berkesinambungan,dalam rangka penggunaan sumber daya computer maka komite tersebut dinamakan komite pengarah SIM.
Komite pengarah SIM melaksanakan tiga fungsi utama yaitu:
-menetapkan kebijakan
-menjadi pengendali keuangan
-menyelesaikan pertentangan

ANALISA KEBUTUHAN
Analisa kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesipikasi kebutuhan (disebut juga spesipikasi fungsional).
Spesipikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal hal yang akan dilakukan system yang akan diimpementasikan.spesipikasi ini sekaligus di pakai untuk membuat kesepahaman antara pengembangan system,pemakai yang kelak menggunakan system,manajemen,dan mitra kerja yang lain (misalnya auditor internal).
Analisi kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan:
-keluaran yang akan dihasilkan system
-masukan analisa system
-lingkup proses yang digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluar
-volume data yang akan ditangani system
-jumlah pemakai dan kategori pemakai
-kontrol terhadap system
Pemerograman dan pengujian
PENGUJIAN INTEGRASI
Pengujian ini dilakukan setelah semua modul/program melewati pengujian unit untuk melihat efek ketika program saling dikaitkan.
PENGUJIAN SISTEM
Setelah melalui pengujian integrasi,fungsi-fungsi dalan system dan juga kinerjanya diuji.
System divaledasikan terhadap spesipikasi kebutuhan dengan kondisi dan lingkungan menyerupai oprasional.kontrol dan prosedur pemilihan system (system recorvery) juga diuji.
PENGUJIAN PENERIMA
Dilakukan sebelum system dioprasikan dengan melibatkan pemakai,tujuannya adalah segala kebutuhannya telah dipenuhi.Dalam hal ini pemakai akan memberikan persetujuan untuk menerapkan system ini sebagai system produksi (system yang akan dioprasikan oleh pemakai). (Restu Andriyatna/12104016/12.3A.24)

Tidak ada komentar: