Selasa, 20 Desember 2011

Strategi agar bisnis bisa bertahan


Strategi agar bisnis bisa bertahan

Dalam bisnis, penawaran atau permintaan sering kali berfluktuasi. Saat ini, Anda menjalankan bisnis yang ramai pada saat tertentu. Namun, adakalanya bisnis Anda sepi peminat. Agar bisnis Anda dapat bertahan, tentunya Anda harus menerapkan strategi khusus.

Berikut strategi yang dapat Anda terapkan perusahaan untuk menyesuaikan kapasitas pelayanan dengan tingkat permintaan yang berfluktuasi:

1. Gunakan karyawan paruh waktu

Karyawan paruh waktu banyak yang dipekerjakan selama periode sibuk. Strategi ini banyak diterapkan pada jasa yang terstandarisasi dan untuk tugas yang tidak terlalu banyak membutuhkan keterampilan khusus. Misalnya toko busana yang mempekerjakan tenaga tambahan paruh waktu pada waktu menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, Lebaran atau saat-saat permintaan puncak lainnya.

2. Menyewa fasilitas dan peralatan tambahan

Untuk menghindari investasi tambahan yang cukup mahal dan tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan, perusahaan jasa dapat menyewa fasilitas atau peralatan tambahan yang dipergunakan selama periode sibuk.

3. Menjadwalkan aktivitas selama periode permintaan rendah

Guna menjamin bahwa seluruh kapasitas produktif perusahaan dapat tersedia selama periode puncak, maka aktivitas-aktivitas seperti renovasi bangunan, reparasi, liburan karyawan, dan pelatihan harus dijadwalkan selama periode permintaan diramalkan rendah.

4. Melakukan pelatihan silang karyawan

Para karyawan dilatih untuk melakukan berbagai macam tugas, supaya mereka dapat saling membantu dan menunjang. Hal ini sangat bermanfaat apabila terjadi kondisi di mana sebagian karyawan menghadapi periode sibuk sementara karyawan lainnya relatif santai. Misalnya, di saat sebagian karyawan bagian persediaan relatif santai mereka akan diperbantukan pada bagian kasir bila antrian di kasir mulai memanjang.

5. Meningkatkan partisipasi pelanggan

Perusahaan dapat mengupayakan keterlibatan pelanggan dalam tugas -tugas tertentu (customer self-service). Misalnya konsumen menaruh sendiri barang-barang belanjaannya di supermarket atau pelanggan mengambil sendiri makanan dan minuman yang dipesan.
 (MUHAMMAD THORIQ -12.1F-18111403)

Tidak ada komentar: